Skip to main content

Membetulkan dan Mengefektifkan Kalimat


Membetulkan dan Mengefektifkan Kalimat

A.Pengantar
Untuk dapat membetulkan sesuatu, kita harus mengetahuidengan tepat letak kesalahan terlebih dahulu. Tanpa mengetahui letak kesalahannya, suatu pembetulan mungkin justru menyebabkan kesalahan atau kerusakan yang lebih parah dari sebelumnya. Demikian pula dalam pembetulan suatu kalimat. Kesalahan penyimpangan dari aturan yang benar atau betul. Pada garis besarnya kesalahan itu dapat dibedakan menjadi kesalahan ejaan ( termasuk didalamnya kesalahan tanda baca) dan kesalahan tata bahasa.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat ditangkap dan mudah dipahami oleh pembaca, menghayati masing-masing tuturan itu. Keterpahaman inilah yang mennjadi salah satu kriteria kalimat efektif.

B.Kesalahan Kalimat
Kesalahan kalimat dapat dibedakan dari dua segi, yakni kesalahan internal dan kesalahan eksternal. Kesalahan internal adalah kesalahan kalimat yang diukur dari unsur-unsur dalam kalimat, sedangkan kesalahan eksternal diukur dari unsur luar kalimat yang bersangkutan.
Kesalahan dari segi internal dapat dipilah menjadi beberapa tipe. Tipe pertama adalah kesalahn kandungan isi yang menyebabkan kalimat menjadi tidak logis sebagaimana tampak pada contoh berikut.
Contoh:
Menurut Habibi (dalam Nimbar,1993) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang diterapkan secara tepat guna diarahkan untuk memberantas kemiskinan dan keterbelakangan.

Kalimat contoh diatas merupakan kalimat tidak logis. Untuk membuktikan itu dapat digunakan pernyataan-pernyataan mengenai isi setiap kalimat itu. Pada kalimat diatas dapat dinyatakan siapa yang menyatakan. Jika dinyatakan hal itu, jawaban tidak ada, walaupun bisa saja dijawab dengan Habibi. Akan tetapi, Habibi pada kalimat diatas tidak menempati pokok kalimat, melainkan keterangan sebagaimana disyaratkan oleh kata mereka. Jadi, pernyataan itu sebenarmya tidak dapat dijawab dengan Habibi. Baru bisa dijawab dengan Habibi jika kalimatnya diubah menjadi Habibi (dalam Nimbara,1993) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang diterapkan untuk memberantas kemiskinan dan keterbelakangan.
Disamping kesalahan logika, kesalahn kalimat dapat terjadi ketiklengkapan. Kalimat yang tidak lengkap itu hanya mengandung sebagian saja unsur-unsur yang seharusnya ada. Perhatikan dua buah kalimat yang terdapat pada teks berikut!
Contoh: (1)Situasi pasar bunga memang tidak menggembirakan. Sehingga para pedagang bunga mulai berusaha dibidang bisnis yang lain.

Kalimat kedua pada teks tersebut merupakan yang hanya diisi keterangan. Akan lebih baik jika kalimat kedua itu diintegrasikan menjadi satu dengan kalimat sebelumnya atau diupayakan menjadi kalimat yang dapat berdiri sendiri, sebagaimana tampak pada hasil perbaikannya berikut.
(1a)Situasi pasar bunga memang tidak menggembirakan sehingga para pedagang mulai berusaha dibidang bisnis yang lain.
atau
(1b)Situasi pasar bunga memang tidak menggembirakan. Para pedagang bunga mulai berusaha mulai berusaha dibidang bisnis yang lain.

C.Membetulkan Kesalahan Kalimat
Ada beberapa jenis kesalahan dalam menyusun kalimat.

1.Kalimat tanpaSubjek
Dalam menyusun sebuah kalimat seringkali dengan kata depan atau prepsisi, lalu verbanya menggunakan bentuk aktif atau berawalan men- baik dengan atau tanpa akhiran kan. Dengan demikian dihasilkan kalimat-kalimat salah seperti di bawah ini.
  1. Bagi yang merasa kehilangan buku tersebut harap mengambilnya di kantor.
  2. Untuk perbaikan prasarana pengairan tersebut memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat.
Untuk membetulkan kalimat diatas dapat dilakukan dengan
a.Menghilangkan kata depan pada masing-masing kalimat tersebut, atau
b.Mengubah verba pada kalimat tersebut, misalnya dari aktif menjadi pasif.

Jadi kemungkinan pembetulan pada kalimat diatas adalah

  1. Yang merasa kehilangan buku harap mengambilnya di kantor
  2. Perbaikan prasarana pengairan tersebut memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat.

2.Kalimat dengan Objek Berkata Depan

Kesalahan yang telah dibicarakan diatas dapat dikatakan sebagai kesalahan pemakaian kata depan pada awal kalimat yang biasanyadiduduki subjek. Kesalahan pemakaian kata depan itu juga sering ditemui pada objek. Sebagai contoh:

  1. Hari ini kita tidak akan membicarakan lagi mengenai soal harga, tetapi soal ada tidaknya barang itu.
  2. Dalam setiap kesempatan mereka tidak bosan -bosannya mendiskusikan tentang dampak positif pembuatan waduk itu.

Kalimat (5) dan (6) dapat dibetulkan dengan menghilangkan kata depan mengenai pada kalimat (5) dan tentang pada kalimat (6).

3.Konstruksi Pemilik Berkata Depan

Kesalahan pemakaian kata depan lain yang ditemui pada konstruksi frasa: termilik + pemilik. Secara berlebihan sering ditemuiadanya kecenderungan mengeksplisitkan hubungan antara termilik dengan pemilik dengan memakai kata depan atau daripada, misalnya:

(7)Kebersihan lingkungan adalah kebutuhan dari warga
(8)Buku-buku daripada perpustakaan perlu ditambah

Kesalahan yang sering terjadi adalah pemakaian verba seperti pada kalimat dibawah ini, misalnya:

(9)Setelah semuanya siap, mereka menaburi benih ikan yang terpilih.
Kesalahan seperti kalimat (9) dapat dibetulkan dengan melengkapi 'tempat' menaburi benih ikan yang terpilih,misalnya kolam itu, sehingga kalimat yang betul adalah:

(9a)Setelah semuanya siap, menaburi benih ikan yang terpilih kolam itu.
(9b)Setelah semuanya siap, mereka menaburi kolam itu dengan benih ikan yang terpilih.

Dengan pembetulan itu, maka makna kalimatnya menjadi jelas. Jika dipertahankan seperti kalimat (9) makna kalimat itu tidak jelas karena dapat ditafsirkan juga 'menaburi sesuatu pada benih yang terpilih'. Padahal penafsiaran yang demikian bukan yang dimaksud oleh kalimat (9).

4.kalimat yang 'pelaku' dan verbanya tidak bersesuaian

Dalam kalimat dasar, verba dapat dibedakan menjadi verba yang menuntuthadirnya satu 'pelaku' dan verba yang menuntut hadirnya lebih dari satu 'pelaku'. Dalam pembetulan kalimat, kesalahan yang mungkin terjadi ialah yang penggunaan verba dua 'pelaku' tidak tercantumkan.
Contoh:
(10)Dalam perkelahian itu dia berpukul-pukulan dengan gencarnya.
(11)Dalam seminar itu dia mendiskusikan perubahan sosial masyarakayt pedesaan sampai berjam-jam.

Dalam kalimat (11) verba berpukul-pukulan menuntut hadirnya dua pelaku, yaitu dia dan orang lain, misalnya Joni.

(10)Dalam perkelahian itu dia berpukul-pukulan dengan Joni.

Demikian pula kalimat (11), disamping pelaku dia diperlukan hadinya pelaku lain sebagai mitra diskusi,mmisalnya para pakar, sehingga kalimat (11) menjadi:
(11a) Dalam seminar itu, dia mendiskusiakn perubahan sosial masyarakat pedesaan dengan para pakar.

5.Penempatan yang salah pada Kata Aspek pada kalimat Pasif berpronomina

Menurut kaidah, konstruksi pasif berpronomina berpola aspek + pronomina + verba dasar. Jadi tempat kata aspek adalah didepan pronomina. Kesalahan yang sering terjadi ialah penempatan aspek diantara pronomian dengan verba atau dalam pola: pronomina+aspek+verba dasar, misalnya:

(12)Saya sudah katakan bahwa...
Kita sedang periksa...
Kami telah teliti...

Bentuk-bentuk seperti contoh (12) dapat dibetulkan dengan memindahkan kata aspek ke depan pronomina menjadi sebagai berikut:

(12a) sudah saya katakan bahwa...
sedang kita periksa...
telah kami teliti...

6.Kesalahan Pemakaian Kata Sarana

Dalam menyusun kalimat diapaki kata sarana, kata sarana itu dapat berupa kata depan dan kata penghubung. Kata depan lazimnya terdapta dalam satu frasa depan, sedag kata umumnya terdapat dalam kalimat majemuk baik yang setara maupun yang bertingkat.
Kesalahan pemakain kata depan umumnya terjadi pada pemakaian kata depan di, pada, dan dalam. Ketiga kata depan ini sering diakcaukan, misalnya:
(13)Di saat istirahat penyuluh mendatangi para petani
(14)Benih itu ditaburkan pada kolam yang baru
(15)Dalam tahun 1965 terjadi pemberontakan G30 S/PKI.

Kata depan di (13) seharusnya adalah pada; kata depan pada (14) seharusnnya adalah dalam atau ke dalam; kata depan dalam (15) seharusnya adalah pada.

C.Efektifitas Kalimat

Ada beberapa yang mengakibatkan suatu kalimat menjadi kurang efektif. Penyebab suatu kalimat kurangefektif.

Kurang Padunya Kesatuan Gagasan
    Telah kita ketahuii bahwa setiap tuturan terdiri atas beberapa bagian atau satuan gramatikal. Agar tuturan itu memiliki kesatuan gagasan, satuan-satuan gramatikalnya harus lengkap. Disamping itu, masing-masing satuan tersebut hendaknya mendukung satu gagasan utama atau ide pokoknya.

Kurang Ekonomis Pemakaian Kata

Ekonomis dalam berbahasa berarti penghematan pemakaian kata dalam tuturan. Penghematan ini berkaitan dengan masalah keseksamaan penuturan. Agar penuturan menjadi seksama, kata-kata yang dipakai hendaknya sesuai benar dengan gagasan yang ingin diucapkan. Untuk itu, kata-kata yang tidak diperlukan benar dipandang dari sudut maknanya harus dihindari.
Contoh:
Bandingkan kedua contoh dibawah ini !
    membicarakan tentang transmigrasi
    sudah pada tempatnya apabila

membicarakan transmigrasi
sudah selayaknya apabila

Demi penghematan itu, sebuah kalimat majemuk pun dapat diringkas menjadi kalimat tunggal, misalnya:
Depresi ekonomi dirasakan oleh kaum pribumi lapisan bawah dan kelompok elite.

Menjadi
Depresi ekonomi dirasakan kaum pribumi disemua lapisan.



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengalaman Menggunakan Internet Pertama Kali

      Pada waktu duduk dibangku sekolah menengah pertama tepatnya pertama kali saya mencoba menggunakan internet. Lebih tepatnya kelas 7 saya diberikan tugas oleh guru salah satu mata pelajaran pada waktu sekolah. Untuk pertama kali saya dapat mengakses internet di salah satu tempat dekat dengan sekolah yaitu warnet atau warung internet. Karena pada waktu itu saya belum memiliki akses internet di rumah dan untuk pertama kalinya saya mendapatkan tugas untuk mencari data mengenai suatu pembahasan atau materi yang diberikan oleh guru saya pada saat itu.       Ketika saya pergi ke warnet untuk mengerjakan tugas ditemani oleh salah seorang teman satu kelas yang memang diberikan tugas dengan materi yang sama sehingga kita dapat mengerjakan bersama. Saya memilih internet explorer untuk dapat mengakses internet tersebut. Namun, menurut saya browser tersebut cukup lambat dalam mengakses internet dan saya memutuskan untuk beralih atau mencari browser lain yang d...

BLENDER VS SKETCHUP

Membuat suatu objek saat ini dapat dengan mudah kita lakukan dengan berbagai aplikasi yang tersedia, baik yang berbayar hingga yang gratis. Banyak software yang digunakan untuk membuat suatu desain, baik itu desain gambar, video, animasi dan lain-lain. Masing-masing software tersebut pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, salah satu software grafis yang terkenal yaitu blender. Mari kita simak menegenai blender: Blender adalah perangkat lunak sumber terbuka grafika komputer 3D . Perangkat lunak ini digunakan untuk membuat film animasi , efek visual, model cetak 3D, aplikasi 3D interaktif dan permainan video. Blender memiliki beberapa fitur termasuk pemodelan 3D, penteksturan, penyunting gambar bitmap, penulangan, simulasi cairan dan asap, simulasi partikel, animasi, penyunting video, pemahat digital, dan rendering. Blender adalah salah satu software open source yang digunakan untuk membuat konten multimedia khusunya 3Dimensi, ada beberapa kelebihan...

UCAPAN DAN EJAAN

UCAPAN DAN EJAAN A.Ucapan          Pengaruh   ucapan itu sulit dihindarkan oleh siapapun sehingga dapat menjadi suatu ciri yang membedakan ucapan antara orang yang satu dengan yang lain. Misalnya bahasa indonesia yang diucapakan oleh orang yang berasal dari sunda dengan orang yang berasal dari jawa. Tentunya kita dapat mengetahui daerah asal mereka berdasarkan ucapannya. B.Ejaan 1.Pengantar 2.Penulisan Huruf a.Penulisan huruf kapital          Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab suci. Untuk Tuhan kata gantinya dapat ditulis dengan huruf kapital. Contoh:         Semoga mereka selalu dalam lindungan-Nya                    Hanya kepada Engkau kami memohon perlindungan      ...